• Beranda
  • Tentang Kami
    • Rekanan
  • Layanan
  • Info Kota
    • Daftar Apotek
    • Daftar Armada Taksi
    • Daftar ATM
    • Daftar Bank
    • Daftar Klinik 24 Jam
    • Daftar Money Changer
    • Daftar Rumah Sakit
    • Daftar Telepon Penting
    • Daftar Terminal
    • Jalur Bus
      • Jalur Bus Kota
      • Jalur Trans Jogja
  • Galeri
    • Interior & Eksterior Kereta Api
    • Reservasi
    • Stasiun Kereta Api
  • Pasang Iklan
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Rekanan
  • Layanan
  • Info Kota
    • Daftar Apotek
    • Daftar Armada Taksi
    • Daftar ATM
    • Daftar Bank
    • Daftar Klinik 24 Jam
    • Daftar Money Changer
    • Daftar Rumah Sakit
    • Daftar Telepon Penting
    • Daftar Terminal
    • Jalur Bus
      • Jalur Bus Kota
      • Jalur Trans Jogja
  • Galeri
    • Interior & Eksterior Kereta Api
    • Reservasi
    • Stasiun Kereta Api
  • Pasang Iklan
  • Hubungi Kami
HomeNewsGubernur DIY Pisah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Previous Next

Gubernur DIY Pisah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menginstruksikan pemerintah kabupaten dan kota di wilayah ini melakukan pemisahan struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menjadi dua instansi. Pemisahan dinas menjadi dua bagian yakni Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata ini untuk mengoptimalkan serapan Dana Keistimewaan (Danais) yang diberikan pemerintah pusat sejak 2013.

“Tidak mungkin Danais bisa tercapai kalau pemerintah kabupaten maupun kota tidak melakukan perubahan organisasi pemerintahan di daerah,” kata Sultan usai menghadiri syawalan bersama jajaran pejabat Pemkab Bantul, Selasa (19/8/2014).

Menurut Sultan, perubahan struktur organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait langsung Danais tersebut memang harus diupayakan, mengingat serapan Danais masih rendah, contohnya di Bantul dari dana Rp 12,5 miliar baru terserap sekitar Rp 2 miliar.

Sultan mengakui, pemisahan dinas tersebut memang mengakibatkan sejumlah konsekuensi, misalnya penambahan pegawai, penambahan pos bagian, hingga pada akhirnya menambah beban anggaran belanja pegawai dalam APBD.

Namun demikian, lanjut Sultan, langkah ini sudah diterapkan di Dinas Kebudayaan DIY, meskipun saat ini konsep perubahan struktur organisasi ke dalam beberapa bagian di dinas ini masih dalam tahap pembahasan di DPRD setempat.

“Awalnya di Dinas Kebudayaan DIY terdapat tiga bagian, kemudian akan ditambah menjadi tujuh hingga delapan bagian, jadi biar ada spesifikasi mana yang modern dan mana yang tradisional,” kata Sultan.

Sultan juga menyarankan upaya serupa dilakukan di internal Dinas Pariwisata DIY, agar Danais dapat tersalur dan terserap dengan maksimal, mengingat sesuai aturan pencairan dana untuk berbagai kegiatan kebudayaan yang menyentuh masyarakat dilakukan secara bertahap.

“Sekarang ini memang tidak ada pilihan, selama organisasi belum ada perubahan daya serapnya pasti rendah. Harapan saya pada 2015 sudah ada kelembagaan, sehingga paling tidak dapat berjalan pada 2016,” tambah Sultan.

Source: ANT

Tags: Kebudayaan, Pariwisata

Share!
Tweet

Related Posts

Hotel di DIY Pulih

Erupsi Gunung Kelud, beberapa waktu lalu, mengakibatkan batalnya pemesanan 3.500 kamar hotel be ...

Hadapi Pasar Bebas, Malang Rancang Strategi Pariwisata

Menghadapi persaingan pasar bebas, parastakeholder pariwisata yang ada di Malang Raya (Kota Mal ...

Promosi Bersama Pariwisata Berdampak Positif

Pengembangan Pariwisata Perlu Peran Warga Sekitar

Comments

comments

Latest Tweets

  • RT @keretaapikita: Malam ini, penjualan tiket KA H-10 Lebaran. Cek tabel untuk melihat daftar penjualan KA Lebaran lainnya http://t.co/7lF1…


Berkedudukan di Yogyakarta CV Toegoe Mataram berdiri sejak 12 Desember 1987, Matarama Service Point adalah salah satu bidang usaha jasa layanan penjualan tiket perjalanan dan telekomunikasi....

© 2008-2019 Matarama Service Point. All Rights Reserved.
  • News
  • Food Story
  • Travel Tips
  • Techno
  • Jogja Event
  • People & Culture