• Beranda
  • Tentang Kami
    • Rekanan
  • Layanan
  • Info Kota
    • Daftar Apotek
    • Daftar Armada Taksi
    • Daftar ATM
    • Daftar Bank
    • Daftar Klinik 24 Jam
    • Daftar Money Changer
    • Daftar Rumah Sakit
    • Daftar Telepon Penting
    • Daftar Terminal
    • Jalur Bus
      • Jalur Bus Kota
      • Jalur Trans Jogja
  • Galeri
    • Interior & Eksterior Kereta Api
    • Reservasi
    • Stasiun Kereta Api
  • Pasang Iklan
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Rekanan
  • Layanan
  • Info Kota
    • Daftar Apotek
    • Daftar Armada Taksi
    • Daftar ATM
    • Daftar Bank
    • Daftar Klinik 24 Jam
    • Daftar Money Changer
    • Daftar Rumah Sakit
    • Daftar Telepon Penting
    • Daftar Terminal
    • Jalur Bus
      • Jalur Bus Kota
      • Jalur Trans Jogja
  • Galeri
    • Interior & Eksterior Kereta Api
    • Reservasi
    • Stasiun Kereta Api
  • Pasang Iklan
  • Hubungi Kami
HomeFood StorySaatnya Mencicipi Makanan Khas Myanmar
Previous Next

Saatnya Mencicipi Makanan Khas Myanmar

makanan-khas-myanmar

makanan-khas-myanmarApa makanan Asia favorit Anda? Pernahkah mencicipi makanan khas Myanmar? Untuk Anda yang pernah merasakannya, mungkin kini saatnya nostalgia dengan aneka makanan khas salah satu negara Asia Tenggara tersebut. Jika belum, patut dicoba.

Oliver Esser Soe Thet, Presiden Asosiasi Chef Myanmar, saat ditemui Kompas.com, dalam pembukaan Myanmar Food Festival di Hotel Borobudur, Sabtu (5/1/2013), menjelaskan bahwa makanan setiap daerah di Myanmar memiliki cita rasa yang berbeda. Seperti sebagian wilayah barat Myanmar, makanan yang mereka makan lebih pedas, sedangkan di pusat Myanmar, lebih kepada makanan yang berminyak. Sementara di wilayah lain ada yang mirip dengan masakan Thailand atau India, karena memang mendapat pengaruh dari kedua negara tersebut.

Dalam Myanmar Food Festival yang diselenggarakan hingga tanggal 9 Januari 2013, menurut Oliver, ada 22 jenis makanan Myanmar.

Namun, Public Relation Manager Hotel Borobudur, Meutia Mahardhika mengatakan jenis makanan tak akan ditampilkan semuanya sekaligus, namun hanya beberapa jenis per hari dan berotasi setiap harinya.

Pada saat Kompas.com datang berkunjung ke Food Fest tersebut, disajikan beberapa jenis makanan mulai dari makanan pembuka hingga penutup. Makanan pembuka yaitu salad, ada beberapa jenis, diantaranya salad terong atau Myanmar Style Eggplant Salad dan Myanmar Style Ladyfinger Salad atau banyak disebut dengan okra.

Oliver menceritakan untuk membuat kedua jenis salad ini tidaklah sulit. Kedua bahan utama yaitu terong dan okra cukup direbus pada air mendidih sekitar 20 menit dengan ditambah bumbu-bumbu lain, seperti bawang, wijen, dan tomat sebagai pembentuk rasa pada salad.

Selanjutnya bergerak kepada menu utama, disajikan butterfish. Butterfish ialah ikan yang memiliki daging sangat lembut. Sebelum dimasak, kata Oliver, daging ikan mulanya berwarna putih. Seluruh daging dibaluri kunyit. Tak heran setelah matang warna ikan dan kaldunya menjadi kuning.

Ada pula kari bebek dan kari domba. Untuk kedua jenis kari ini, rasanya agak pedas. Daging bebek dan domba yang disajikan cukup empuk. Tentunya karena proses memasak yang tepat.

Sebagai sajian penutup ada beberapa jenis cake dari bahan yang berbeda. Ada yang terbuat dari kentang, pisang, bahkan nasi. “Cake kentang, yang pastinya berbahan utama kentang belum pernah ditemukan di Indonesia,” kata Oliver.

Tak pelak, kreasi cake kentang ini menjadi salah satu menu khas selama food festival berlangsung.

Ada yang lebih unik lagi yaitu rice cake. Bahan utama cake ini ialah campuran beras dan sagu kemudian kedua bahan dicampur dengan agar-agar. Rasanya? Kenyal, manis dan sepotong cake cukup dapat mengganjal perut yang lapar.

Semua makanan khas yang disajikan selama Myanmar Food Festival bukan makanan yang sulit untuk dibuat. Oliver pun mengakui bahwa banyak bahan yang ia dapat di Indonesia, meskipun ada beberapa jenis bumbu yang ia bawa dari Myanmar. Oliver dibantu asistennya meracik sendiri aneka variasi makanan yang disajikan selama food festival berlangsung.

Source: Kompas

Tags: Myanmar

Share!
Tweet

Related Posts

Nasi Lemak Beraroma Wangi dan Gurih

Nasi lemak termasuk masakan khas Malaysia, namun beberapa lokasi kuliner di berbagai negara sud ...

Mummy X’tra Hot

Masakan tulang ayam tersaji di meja makan dalam keadaan masih panas. Cita rasanya pedas mantap. ...

Soto Sedep Mantep Boyolali

Musim hujan belakangan ini membuat tubuh menjadi terasa dingin. Dengan kondisi demikian akan le ...

Gulai Melung Bu Hadi

Olahan kuliner dari daging kambing satu ini agaknya pantas untuk dicoba. Betapa tidak, olahan k ...

Comments

comments

Latest Tweets

  • RT @keretaapikita: Malam ini, penjualan tiket KA H-10 Lebaran. Cek tabel untuk melihat daftar penjualan KA Lebaran lainnya http://t.co/7lF1…


Berkedudukan di Yogyakarta CV Toegoe Mataram berdiri sejak 12 Desember 1987, Matarama Service Point adalah salah satu bidang usaha jasa layanan penjualan tiket perjalanan dan telekomunikasi....

© 2008-2017 Matarama Service Point. All Rights Reserved.
  • News
  • Food Story
  • Travel Tips
  • Techno
  • Jogja Event
  • People & Culture